Thursday, April 30, 2015

CARA MEMBUAT ABSTRAK KARYA TULIS ILMIAH



            Karya tulis ilmiah atau biasa disingkat kaya ilmiah (scientific paper) merupakan suatu gagasan faktual yang didukung dengan bukti empiris yang berasal dari hasil peneltian ilmiah atau kajian pustaka secara tertulis dan menggunakan ragam bahasa ilmiah. Salah satu bagian yang terpenting dalam suatu karya ilmiah adalah abstrak.
            Abstrak merupakan suatu ringkasan yang singkat namun menyeluruh dari suatu makalah atau artikel jurnal ilmiah. Abstrak terletak pada bagian awal dari suatu karya ilmiah. Dengan membaca abstrak, kita dapat memahami inti dari gagasan yang dituangkan di dalam makalah atau artikel jurnal tersebut. Di samping itu, abstrak merupakan faktor penentu apakah makalah atau artikel jurnal yang kita ajukan kepada panitia penyelenggara atau tuan rumah suatu konferensi atau diterima atau tidaknya artikel jurnal kita oleh editor aalah dari abstrak yang kita tulis dan ajukan. Dengan kata lain abstrak berfungsi “menjual” karya kita. Jadi abstrak itu wajib menarik dan baik.

Friday, April 24, 2015

PETA KEKUATAN MENJELANG SEMIFINAL LIGA CHAMPION 2015



Hasil undian semifinal Liga Champion 2015 sudah diumumkan. Hasilnya adalah Bayern Munchen vs. Barcelona sedangkan Real Madrid vs. Juventus.

Ada beberapa hal menarik tentang babak semifinal. Juventus lolos ke babak semifinal untuk pertama kalinya sejak tahun 2003. Mereka harus bertemu sang juara bertahan Real Madrid yang diasuh oleh Carlo Anchelotti yang juga pernah menangani Juventus selama hampir tigatahun (1999-2001). Pertemuan mereka adalah reuni bagi pelatih kelahiran Italia tersebut. Hal ini juga berlaku bagi Pep Guardiola, pelatih Bayern Munchen saat ini yang juga pernah juga melatih Barcelona selama empat tahun. Lalu, jika Barcelona dan Real Madrid lolos ke babak final, pertarungan klasik,  El Classico, akan menjadi pertarungan mati-matian mereka untuk menentukan siapa yang pantas menjadi jawara Eropa tahun ini apalagi kedua kesebelasan ini sedang memperebutkan posisi pertama secara ketat di Liga Spanyol saat ini.  Barcelona yang saat ini menduduki posisi pertama hanya memiliki selisih dua poin dengan Real Madrid yang menduduki posisi kedua.

Monday, April 20, 2015

TIPS PINTAR BERBELANJA DI MINIMARKET



Kemudahan dan kenyamanan berbelanja adalah salah satu pilihan atau alas an utama dari para konsumen untuk berbelanja di minimarket. Hal inilah yang selalu menjadi bahan pertimbangan para pemilik atau pengelola minimarket dalam memberikan layanan bagi konsumen mereka.

Friday, April 17, 2015

BUTUH PERANAN BERBAGAI PIHAK DALAM MENGASUH ANAK DENGAN ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD): PESAN DARI “NOT A LITTLE MONSTER” KARYA ANDRI PRIYATNA



                Menangani anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan suatu tantangan yang luar biasa bagi orang tuanya (Hal. vii). ADHD adalah suatu kondisi kronis yang mempengaruhi jutaan anak-anak di dunia (8% -10%)di mana jumlah anak laki-laki tiga kali lebih banyak daripada anak perempuan. Hal ini sering berlanjut sampai dewasa. ADHD merupakan kombinasi dari beberapa masalah, seperti kesulitan dalam memusatkan perhatian dan mempertahankannya (inattentive), hiperaktif, dan perilaku impulsif (hal. 3, 7).

MULTIKULTURALISME DALAM FIKSIONALITAS KARYA SASTRA INDONESIA SEBAGAI KIAT MENGHADAPI BUDAYA GLOBAL



        Istilah ‘globalisasi’ berkenaan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan pola-pola interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara untuk mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi, dan budaya masyarakat. Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya.

Thursday, April 16, 2015

ANALISA NILAI ESTETIS, NILAI KOGNITIF, DAN ‘DULCE ET UTILE” DALAM KUMPULAN CERPEN TAMARA GERALDINE: ”Kamu Sadar, Saya Punya Alasan Untuk Selingkuh, ‘kan Sayang”



I.            PENDAHULUAN

Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat keyakinan dalam bentuk gambaran konkrit yang menbangkitkan pesona dengan alat bahasa (Sumardjo, 1988: 3). 

Sastra tidak hanya dinilai sebagai sebagai sebuah karya yang memiliki pengetahuan tentang budi pekerti yang dimanfaatkan sebagai konsumsi intelektual di samping konsumsi emosi, sebagaimana yang dinyatakan oleh Aminuddin (2005: 37):
Sastra merupakan karya cipta yang merupakan bagian dari seni dan berusaha menampilkan nilai-nilai keindahan yang bersifat actual dan imajinatif sehingga mampu memberikan hiburan dan kepuasan rohaniah pembaca.

ANALISA NILAI FILSAFAT DAN PSIKOLOGIS ”LINGKARAN KABUT” KARYA KORRIE LAYUN RAMPAN


I.            PENDAHULUAN
Ada berbagai macam cara untuk menjabarkan hubungan sastra dengan pemikiran sehingga sastra sering dipandang sebagai suatu bentuk filsafat. Baik sastra maupun filsafat adalah dunia pemikiran. Sebagai suatu dunia pemikiran, sastra tidak bisa melepaskan diri dari keadaan lingkungannya. Karena itu sastra pada hakikatnya adalah suatu tiruan dari kenyataan atau mimesis (Darma, 2004: 40-41). Di samping itu, sastra sering dianalisis untuk mengungkapkan pemikiran-pemikiran hebat. Analisis pemikiran pengarang secara perorangan tidaklah mudah karena sikap dan pemikiran tidak dapat diformalisasikan secara nyata dan jelas (Wellek dan Warren, 1995: 134, 143)

Wednesday, April 15, 2015

KAJIAN ARTIKEL JURNAL ‘AUTHENTIC LANGUAGE TEST: WHERE FROM AND WHERE TO’ DITULIS OLEH ELANA SHOHAMY DAN THEA REVES


 I.                  Pendahuluan

Pendekatan modern terhadap konsep pengukuran kemampuan bahasa telah mengalami perubahan baik dari segi konsep yang diusulkannya maupun format tes yang dikembangkan berdasarkan konsep dasar yang melandasi pengembangan tes tersebut. Pembicaraan mengenai tes-tes yang otentik menjadi popular akhir-akhir ini. Tes-tes bahasa dituntut untuk dapat mencerminkan gambaran yang benar dan tepat tentang bahasa yang digunakan dalam kehidupan nyata. Namun pada pelaksanaanya, bahasa tes otentik tidaklah sama dengan bahasa dalam kehidupan nyata.

PREVIEW DERBY MADRID 2015



PREVIEW DERBY MADRID 2015

Real Madrid harus bertemu dengan rival sekota mereka Atletico Madrid di babak perempat final Liga Champion Selasa malam nanti waktu setempat yang merupakan pertandingan ulang di babak final musim lalu dimana Real Madrid memenangkan pertandingan kala itu dengan skor 4-1.

Atletico Madrid tim yang tidak boleh diremehkan karena mereka pernah mengalahkan Real Madrid sebanyak lima kali dan seri seanyak satu kali. Dua di antaranya, tim asuhan Diego Simeone mengalahkan Real Madrid di ajang Spanish Super Cup dan Copa Del Rey beberapa waktu lalu. Kekalahan yang paling tragis terjadi pada bulan Februari 2015 di mana Atletico Madrid berhasil mengalahkan Real Madrid dengan skor telak 4-0 di markas mereka, Vicente Calderon di ajang La Liga. Di samping itu, Griezmann, salah satu penyerang mereka, telah menemukan performa terbaiknya dengan mencetak gol di hampir setiap laga. Kali ini akan didukung oleh kembalinya Mario Mandzukic setelah  cedera. Juga, Fernando Torres diharapkan bisa melakukan inisiasi untuk menjebol gawang Casiellas seperti yang dilakukannya beberapa waktu lalu dengan mencetak dua gol dalam ajang Copa Del Rey di menit awal babak pertama dan kedua Januari lalu menandai kekuatannya setelah pulang kampung dari kiprahnya di Liga Inggris selama tujuh tahun. Jangan dilupakan peran penting  dari Garcia dan Gimenez.

Los Blancos (Real Madrid) diramalkan banyak orang memenangkan leg pertama ini. Mereka sedang on fire apalagi setelah mengalahkan Eibar Sabtu lalu yang menyebabkan selisih angka perolehan mereka menjadi lebih kecil, yaitu hanya berjarak dua poin dari pemuncak klasemen Liga Spanyol, rival abadi mereka, Barcelona. Barcelona memetik kemenangan seri melawan Sevilla dengan skor 2-2 Sabtu lalu.

Di samping itu, posisi Carlo Anchelotti sebagai pelatih Real Madrid terancam dan dipastikan tidak akan diperpanjang masa kontraknya apabila pasukannya kalah. Jika terjadi, maka Real Madrid dipastikan tidak akan memperoleh gelar apa pun musim ini kecuali mereka memenangkan Liga Spanyol. Hal ini sulit mengingat Trio Barcelona, Messi, Neymar, dan Suarez semakin kompak dan sulit dibendung lawan mereka. Anchelotti harus berfikir keras dan mau tidak mau harus menemukan strategi jitu untuk mengalahkan Altetico malam ini dan apakah strategi 4-3-3 dengan Kroos, Modric, dan Rodriguez yang ditugasi membendung serangan dari Atletico masih digunakan. Anchelotti tidak punya pilihan lain melainkan harus memainkan squad terbaiknya kali ini. Apalagi Bale sudah pulih dari cederanya yang mengharuskan dia absen dalam pertandingan melawan Eibar Sabtu lalu.

Banyak ramalan mengatakan Real Madrid akan memenangkan pertandingan leg pertama ini dan kedua yang akan digelar pada tanggal 22 April mendatang. Beberapa mengatakan Real Madrid akan menang namun yang akan lolos ke babak semifinal adalah Atletico. Yang pasti, pertandingan malam nanti akan seru dan sayang kalau kita lewatkan. Siapa yang menang? Kita lihat saja ke mana Si Kulit Bundar menggelinding.














Sunday, April 12, 2015

PARENTING BAGI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS ANAK



 Latar Belakang

            Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling banyak digunakan di dunia. Bahasa ini merupakan bahasa ibu untuk lebih dari 400 juta orang diseluruh dunia (English First, 2014).  Penguasaan bahasa Inggris sangat penting karena hampir semua sumber informasi global dalam berbagai aspek kehidupan menggunakan bahasa ini (Durand, 2006:7). Bahasa Inggris mempunyai peranan yang sangat penting dalam memasuki era globalisasi. Fungsinya tidak hanya sebagai alat atau media untuk berkomunikasi antarbangsa tetapi semakin luas dan penting, yaitu sebagai bahasa di berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, sosial-ekonomi, budaya, bahkan seni Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Inggris sejak dini sangat dianjurkan.
                Pendidikan bahasa Inggris akan sangat ideal jika dimulai sejak usia dini, terutama sebelum mereka menginjak umur 12 tahun. Hal ini disebabkan seorang anak memiliki periode emas untuk perkembangan bahasa anak. Mereka mampu belajar bahasa apapun seperti penutur aslinya dan sehingga periode ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Menurut teori Piaget (1920) periode tersebut adalah ketika anak berusia 2-7 tahun atau dalam tahap pra-operasional. Tahap ini semua objek dan kejadian direpresentasikan oleh simbol-simbol mental, egosentris yang tinggi, belum mengerti hal-hal abstrak, dan masih berpikiran pra-logis, serta belum dapat berpikir abstrak dan persepsi waktu dan tempat masih terbatas Tahap ini merupakan masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon berbagai macam stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Tahap ini juga merupakan masa pembentukan pondasi untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio-emosional, agama dan moral.
            Namun karena di Indonesia bahasa Inggris bukan merupakan bahasa ibu, tapi sebagai bahasa asing yang pertama. Anak-anak Indonesia akan mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Hal ini karena bahasa asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum dalam interaksi sosial. Kedudukan bahasa Inggris di Indonesia tersebut mengakibatkan jarang digunakannya bahasa Inggris dalam interaksi sosial di lingkungan masyarakat sehingga bahasa Inggris merupakan bahasa yang sulit untuk dipelajari karena bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang tidak digunakan sehari-hari dalam kehidupan masyarakat di Indonesia.
            Dengan demikian pembelajaran bahasa Inggris sejak usia dini memerlukan pendekatan dan strategi yang sesuai dengan situasi dan kondisi anak. Di samping itu, perlu adanya peran serta orang-orang di lingkungan sekitar mereka, seperti orang tua, anggota keluarga lainnya, serta guru (Munandar, 1999). Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk memberikan petunjuk bagaimana peran orang tua, juga guru, dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris anak.

Peranan Orang Tua dalam Perkembangan Bahasa Inggris Anak.
               
                Kemampuan berbahasa anak merupakan salah satu dari enam potensi anak yang harus dikembangkan sejak dini. Keenam potensi tersebut meliputi aspek kognitif/intelektual, fisik-motorik, bahasa, sosial-emosional serta pemahaman nilai-nilai moral dan agama (Catron dan Allen, 1999:23-26).  Peningkatan kapasitas penggunaan bahasa anak usia dini merupakan kunci perkembangan anak, utamanya bagi perkembangan konsep, generalisasi, dan kemampuan berpikir (Vygotsky, 1978). Kemampuan linguistik anak terdiri dari tiga komponen, yaitu: kemampuan fonologi, semantik dan kalimat. Ketiga komponen ini diperoleh anak secara serentak atau bersamaan.
            Dalam mengembangkan ketrampilan bahasa anak, peranan orang-orang di sekitarnya sangatlah penting. Hal ini diperlukan anak untuk melakukan interaksi dengan orang dewasa dan penutur lain yang lebih tua, serta memainkan peranan yang penting dalam mendukung perkembangan kemampuan berkomunikasi anak (Bredekamp dan Copple, 1999:100).
            Proses anak mulai mengenal komunikasi dengan lingkungannya secara verbal itulah yang disebut dengan pemerolehan bahasa anak. Pemerolehan bahasa anak menurut  Krisanjaya (1998) mempunyai ciri kesinambungan, memiliki suatu rangkaian kesatuan, yang dimulai dari tangisan sebagai awal dari kompetensi komunikasi,bergerak dari ucapan satu kata sederhana menuju gabungan kata yang lebih rumit (sintaksis).
            Dalam perkembangannya, kemampuan berbahasa tidak hanya meliputi kemampuan bicara saja. Anak juga harus menguasai kemampuan mendengar. Menurut Askouri (2011), cara yang paling sederhana dalam mengajarkan kemampuan mendengar adalah dengan mengurangi gangguan ketka berbicara kepada anak, misalnya dengan mematikan televisi terlebih dahulu dan mendekat ke anak sebelum berbicara. Selain keterampilan mendengar, pada usia 2-4 tahun, anak juga mengembangkan kemampuan awal untuk berbahasa tulisan atau membaca. Orang tua hendaknya mencoba untuk menggunakan kata-kata yang tertulis di sekitar anak. Misalnya, tulisan namanya, nama merk susu atau biskuit, dan sebagainya. Anak pun akan senang melakukan kegiatan menggunting huruf-huruf yang ia temukan dan menempelnya.
                Dengan melihat perkembangan bahasa anak pada usia 2 tahun, orang tua dapat memprediksi kinerja anak-anak pada saat ia masuk ke sekolah dasar. Pemahaman dan penggunaan kosa kata dan penggunaan dua atau tiga kalimat kata pada anak usia 2 tahun ini serta lingkungan berkomunikasinya sangat terkait dengan kinerja mereka memasuki sekolah dasar daripada faktor latar belakang sosial-ekonomi kelauarga si anak (Roulstone, dkk., 2010: 3).
                Kegiatan berbahasa juga erat kaitannya dengan buku. Pemahaman akan buku merupakan dasar yang penting bagi aktivitas pra-membaca. Berikan berbagai macam buku meskipun anak belum bisa membacanya. Pada usia sekitar 3 tahun, anak sudah mulai dapat memahami bahwa judul buku berada di bagian depan. Keterampilan berbicara anak juga berkembang pesat. Ia tidak hanya berbicara untuk mengekspresikan dirinya, tetapi juga bertujuan untuk mendapatkan informasi, misalnya sering ia berntanya, Kenapa?” Itu dilakukannya untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Perkembangan bahasa anak tampak dari bahasa sehari-hari yang digunakannya. Ia mulai mampu memberikan gambaran atas suatu situasi atau benda dengan menggunakan kata-kata. Tak hanya itu, ia pun mulai dapat bercakap-cakap dengan anak seusianya, juga dengan orang dewasa. Kalau hal ini dilakukan terus-menerus, maka akan merangsang kemampuannya berkomunikasi. Kemampuan berkhayalnya pun berkembang dengan baik. Anak menyenangi kegiatan bermain peran.
            Kegiatan yang dapat dilakukan untuk merangsang perkembangan bahasa anak pada usia ini adalah: (a) Percakapan mengenai tayangan televisi atau film yang ditonton anak, misalnya dengan bertanya kepada anak siapa tokoh  yang ada di dalam cerita dan bagaimana jalan cerita itu, (b) Menggunakan kata posisi di dalam kalimat dan membantu anak untuk memahami arti kata-kata di atas, di dalam, dan di bawah dengan menunjukkannya benda nyatanya, (c) Bersenang-senang sambil membaca buku dan berdiskusi mengenai buku yang dibaca, (d) Berbincang-bincang tentang hasil karya anak serta memberi tanggapan yang positif.
            Pada usia 3-4 tahun perkembangan bahasa anak terus berlanjut, anak menggunakan kata dan kalimat yang mendekati sempurna. Anak akan menyampaikan apa saja yang diketahuinya kepada orangtuanya. Ia mengkombinasikan kata, gerak tubuh, dan mimik wajah untuk membuat pembahasan yang disampaikannya menarik. Yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk merangsang perkembangan bahasa anak pada rentangan usia ini adalah: (a) Memberikan perintah yang lebih sulit dan mengajukan permintaan dengan dua atau tiga informasi, (b) Mengajak anak bermain pura-pura dengan menggunakan boneka tangan, (c) Menggunakan foto yang menarik dan ajak anak bercerita menggunakan foto tersebut , (d) Bermain huruf-huruf dengan menggunakan guntingan huruf dari kardus atau kalender, lalu meminta anak menyusun namanya, dan (e) Menjelaskan apa yang dirasakan.
            Dalam bukunya Frames of Mind, Gardner dalam Champbell (2002) mendeskripsikan karakteristik dari anak yang memiliki kecerdasan bahasa (linguistic intelligence) yang merupakan salah satu dari delapan (masing-masing multiple intelligences (kecerdasan ganda) sebagai berikut. Kecerdasan bahasa adalah kemampuan untuk berpikir dalam bentuk kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan dan menghargai makna yang kompleks. Karakteristik yang biasanya dimiliki oleh seseorang yang memiliki kecerdasan linguistik baik, yaitu: (a) mendengar dan merespon setiap suara, ritme, warna dan berbagai ungkapan kata, (b) menirukan suara, bahasa, membaca, dan menulis dari orang lain, dan (c) belajar melalui menyimak, membaca, menulis dan berdiskusi, (d) sangat hafal nama, tempat dan tanggal, (e) menggunakan keterampilan menyimak, berbicara, menulis, dan membaca untuk mengingat, berkomunikasi, berdiskusi, menjelaskan, mempengaruhi, menciptakan pengetahuan, menyusun makna, dan menggambarkan bahasa itu sendiri, (f) mengeja kata-kata dengan mudah dan cepat, (g) menyukai pantun, puisi lucu dan permainan kata, (h) suka mengisi teka-teki silang, (h) menikmati dan mendengar kata-kata lisan, cerita buku dan radio, (i) menggunakan kosa kata yang lebih luas dari anak seusianya, dan (j) unggul dalam pelajaran membaca dan menulis.
            Dalam proses pengembangan kemampuan bahasa anak, peranan orang tua sangatlah besar. Yang diperlukan dari orang tua adalah bagaimana memberikan perhatian kepada anak-anak agar mereka bisa mengembangkan bakat dan potensinya dengan baik. seberapa jauh anak merasa diperhatikan, diberi kebebasan atau kesempatan untuk mengekspresikan ide-idenya, dihargai hasil karya atau prestasinya, didengar isi hatinya, tidak ada paksaan atau tekanan, ancaman terhadap dirinya dan mendapatkan layanan pendidikan sesuai tingkat usia dan perkembangan kejiwaannya (Hartono, 2013).
                Kualitas interaksi antara orangtua dan anak sangat signifikan perannya Hal ini dapat tercermin dari bahasa yang digunakan anak, dan yang secara sengaja atau tidak sengaja meningkatkan ketrampilan dan kemampuan berbahasa anak. Ada empat aspek penting dari input
orangtua, menurut Kumara (2000) yaitu: (a) pemelihara perhatian yaitu sewaktu orangtua dan anak mengerjakan objek dan atau membahas topik yang sama; (b) pemeliharaan topik yaitu sewaktu orangtua melanjutkan tetap memberi komentar, maupun mengancam terhadap anak, daripada mengabaikan mereka atau mengubah topiknya; (c) sosialisasi secara rutin yaitu sewaktu orangtua merancang suatu kondisi sedemikian rupa sehingga situasi atau ungkapan verbal yang diharapkan dikenal dan dapat diduga oleh anak, dan (d) memberikan contoh yaitu sewaktu orangtua memberikan tanggapan atas perbuatan anak dengan menggunakan bahasa yang tepat. Demikian pula halnya dengan dukungan, dorongan, dan rutinitas pemberian kebiasaan membaca dan menulis, meningkatkan perkembangan secara signifikan kemampuan berbahasa anak, membaca dan berbagi pengalaman tentang buku sebagai kegiatan sehari-hari dan rutin.
            Hal di atas juga berlaku untuk pembelajaran bahasa Inggris anak. Peranan orang tua dalam kecerdasan anak meliputi peran orang tua sebagai “pendamping yaitu subjek memberikan perhatian dengan membantu anak jika mengalami kesulitan, memberikan kebebasan meski tetap dibatasi waktu, menjadi teman bermain dan membacakan buku cerita untuk anak serta peran orang tua sebagai guru dengan mengetahui kemampuan anak, menciptakan lingkungan fisik dan bahasa, memberi motivasi dan membimbing anak serta memberi contoh atau cara pengerjaannya kepada anak serta subjek dapat menjadi model untuk anak.” (Setiawati, n.d).

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak
            Ada beragam strategi yang bisa digunakan untuk merangsang pembelajaran bahasa Inggris untuk anak-anak dikarenakan adanya berbagai macam konteks dan kondisi agar perkembangan bahasa Inggris anak merupakan suatu proses yang bermanfaat, menarik, dan menyenangkan bagi anak. Di antaranya adalah apa yang dikemukakan oleh Copland dkk. (2012):
1.      Penggunaan bahasa Inggris untuk anak.
Bagi banyak anak Indonesia, satu-satunya sumber paparan bahasa Inggris adalah orangtua/guru. Oleh karena itu, disarankan kepada para orang tua/guru untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang mungkin untuk menggunakan/berbicara bahasa Inggris kepada anak.  Namun, ini tidak berarti bahwa bahasa Inggris orang tua/guru harus sempurna atau bahwa mereka harus berbicara bahasa Inggris sepanjang waktu. Penggunaan bahasa ibu anak kadang-kadang lebih efektif dan tidak bisa dihindari. Orangtua/guru harus dapat mengetahui kapan harus menggunakan bahasa Inggris atau bahasa ibu anak.
Orang tua/guru tidak bisa mengharapkan anak-anak untuk selalu menggunakan bahasa Inggris sepanjang waktu.  Namun, anak-anak dapat didorong untuk menggunakan bahasa Inggris pada saat melakukan aktivitas pembelajaran dengan orang tua/guru, dengan rekan-rekan mereka baik secara berpasangan maupun kelompok. Namun, jika anak-anak menggunakan bahasa ibu mereka dalam kegiatan tersebut, tidak harus dianggap sebagai masalah. Yang penting mereka menggunakan bahasa Inggris kapan saja dibutuhkan. Ini merupakan hal yang penting yang harus dipahami orangtua/guru dan anak-anak sendiri. Juga hal ini dapat berguna bagi orang tua/guru untuk tetap dapat memelihara dan mengembangkan bahasa ibu dan budaya asli anak itu sendiri.
2.      Aktivitas pembelajaran bahasa Inggris
Aktivitas pembelajaran bahasa Inggris yang dapat digunakan, misalnya Story Telling (bercerita), Role Play (bermain peran), Art and Crafts (Seni dan Kerajinan Tangan), Games (Permainan), Show and Tell (melihat dan menceritakan), Music and Movement (Gerak dan Lagu), Listen and Repeat (mendengar dan menirukan). Diharapkan dengan melakukan aktivitas-aktivitas ini, anak-anak dapat berpartisipasi aktif baik secara individual, berpasangan, maupun kelompok. Aktivitas berpasangan/berkelompok akan membangun komunikasi yang positif bagi perkembangan bahasa anak.
3.      Peranan orang tua/guru
Orang tua/guru memainkan peran penting dalam menciptakan suatu lingkungan di mana anak-anak merasa senang untuk mencoba kemampuan bahasa Inggris mereka serta mendorong anak-anak dan memuji upaya mereka. Orangtua/guru perlu memiliki keyakinan akan kemampuan berbicara bahasa Inggris mereka sendiri, apa pun tingkatannya. Jika anak-anak melihat orang tua/guru mereka berbicara bahasa Inggris dengan antusiasme dan rasa percaya diri, tidak khawatir tentang membuat kesalahan atau mengetahui setiap kata, maka anak akan memiliki model yang sangat positif untuk menggunakan bahasa Inggris sendiri. Orang tua/guru seyogyanya dapat memainkan peran mereka dalam memberikan jenis kegiatan yang menyenangkan dan menarik yang dapat memotivasi anak-anak untuk menggunakan bahasa Inggris.
4.      Materi pembelajaran
Anak-anak biasanya tertarik pada diri, keluarga, makanan, hewan peliharaan, mainan dan lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat membantu orang tua/guru untuk merencanakan topik untuk memotivasi dan melibatkan anak. Sebagai contoh adalah untuk menunjukkan bagaimana minat pada makanan, orang tua/guru dapat menyajikan cerita yang berhubungan dengan makanan  sehingga dapat memberikan pengalaman dan kegiatan pembelajaran dimana anak melihat, merasakan, menyentuh, membaui secara langsung. Orang tua/guru dapat juga berkonsultasi dengan mereka dan melibatkan mereka untuk menetukan materi/topik selanjutnya. Karena anak suka dengan hal-hal yang lucu, orang tua/guru dapat menggunakan humor atau permainan bahasa dalam lagu, puisi, teka-teki dan sebagainya, agar anak-nk dengan mudah dapat megingat materi yang diberikan.
5.      Pemberian penghargaan untuk anak
Penghargaan dapat diberikan orang tua/guru kepada anak yang berperilaku baik atau dapat melakukan sesuatu yang diperintahkan kepadanya dengan sangat baik. Namun apabila hal ini dilakukan secara terus-menerus, orang tua/guru perlu mempertimbangkan efek manfaat pada anak-anak. Jika anak-anak yang sama terus-menerus mendapatkan suatu hadiah/imbalan, hal ini dapat mengurangi semangat/motivasi anak lainnya dan bisa memiliki efek negatif pada dinamika kelompok.
  
Kesimpulan

            Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa (1) anak-anak harus melalui beberapa tahap ketika belajar bahasa Inggris sebagai bahasa baru bagi mereka, Beberapa anak melewati tahap ini lebih cepat daripada yang lain, mereka juga memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda, sehingga memahami tahapan anak belajar bahasa ini sangat penting bagi orang tua/guru untuk perencanaan kegiatan pembelajaran bahasa yang tepat, (2) peranan orang tua/guru sangatlah penting dalam perkembangan bahasa Inggris anak dan membantu anak-anak maju ke tahap yang lebih tinggi, (3) Orang tua/guru juga harus dapat tetap mempertahankan bahasa ibu dan budaya asli mereka pada saat mereka mempelajari bahasa Inggris agar mereka tetap dapat melakukan interaksi sosial dengan masyrakat di lingkungan sekitar mereka, (4) Anak-anak belajar tentang dunia karena mereka mengalaminya, sehingga orang tua/guru hendaknya dapat menciptakan lingkungan dan aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan konteks dunia nyata mereka dan yang memungkinkan mereka mengeksplorasi dan menggunakan bahasa Inggris mereka, serta yang sesuai dengan tahap perkembangan perkembangan kognitif, spasial, motorik, bahasa, sosial mereka.
             
Daftar Pustaka

Bredekamp, Sue dan  Copple, Carol. (1999). Developmentally Appropriate Practice in Early Childhood Programs. Washington, D.C.: National Association for the Education of Young Children.

Catron, C.E. dan Allen, J. (1999). Early Childhood Curriculum A Creative-Play Model. New
               Jersey: Merill, Prentice-Hall.

Copland, Fiona, Garton, Sue, dan Davis, Monika (eds). (2012). Crazy Animals and Other Activities for Teaching English to Young Learners. London: British Council.

Durand, C. X. (2006). If it’s not in English, it’s not worth reading! Current Issues in Language Planning, 7(1), 44–60.


Hartono, Edi (2013). Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Potensi Anak. Diunduh dari http://edukasi.kompasiana.com/2013/07/11/peran-orang-tua-dalam-mengembangkan-potensi-anak-575842.html tanggal 24 Feruari 2014.

Krisanjaya. (1998). Teori Belajar Bahasa, Pemerolehan Bahasa Pertama. Jakarta. IKIP
               Jakarta.

Kumara, Amitya. (2000). Peran Aktif Orang Tua terhadap Ekspresi Tulis Anak. Jurnal Psikologi, 1, 1-9.

Masykouri, Alzena. (2011). Mengasah Kemampuan Bahasa Anak. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional.

Munandar, Utami.(1999) Kreativitas dan Keberbakatan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Roulstone, Sue, Law, James, Rush Robert, Clegg, Judy, dan Peters, Tim. (2010). Investigating the role of language in children’s early educational outcomes: Research Report. UK Department for Education.

Setiawati, Riani. (n.d). Peranan Orang Tua dalam Mengembangkan Multi Intelligences Anak. Artikel tidak dipublikasikan. Jakarta: Universitas Guna Darma.