Monday, April 20, 2015

TIPS PINTAR BERBELANJA DI MINIMARKET



Kemudahan dan kenyamanan berbelanja adalah salah satu pilihan atau alas an utama dari para konsumen untuk berbelanja di minimarket. Hal inilah yang selalu menjadi bahan pertimbangan para pemilik atau pengelola minimarket dalam memberikan layanan bagi konsumen mereka.


Berbagai bentuk layanan bagi konsumen ditawarkan oleh mereka. Mulai dari penggunaan kartu anggota yang memberikan berbagai macam fasilitas bagi pemiliknya (bahkan juga bagi anaknya melalui kartu tambahan)  sampai dengan pemberian hadiah milyaran rupiah. Bahkan mereka juga menawarkan fasilitas pembayaran berbagai tagihan dengan menggunakan kartu tersebut sehingga konsumen tidak perlu antri untuk membayar tagihan tersebut. Konsumen juga tidak perlu datang sendiri ke mini market tersebut karena mereka bisa menelpon minimarket untuk memesan belanjaan sekaligus mengantarnya. Para konsumen dalam hal ini sangat dimanjakan. Dari tahun ke tahun, jumlah konsumen minimarket menjadi semakin meningkat seiring juga meningkatnya jumlah minimarket dan kian melebarnya jangkauan mereka untuk menarik konsumen dari berbagai kalangan.

Pertanyaannya adalah apakah para konsumen tersebut sudah “AMAN” dalam berbelanja di minimarket? Berikut ini adalah tips pintar berbelanja di minimarket berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis.

1. Biasanya minimarket menerbitkan brosur bagi para konsumennya yang isinya tentang informasi produk baru, diskon khusus bagi item tertentu, undian berhadiah, atau informasi menarik lainnya, dua kali dalam sebulan, yaitu pada awal bulan dan pertengahan bulan. Sedapat mungkin milikilah brosur itu sebelum berbelanja. Biasanya harga khusus atau diskon itu adalah harga yang “mendekati” harga yang sebenarnya karena setiap item yang kita beli di minimarket konsumen dikenakan pajak (PPN) sebesar 10%. Sedangkan item yang tidak berdiskon, harganya jauh lebih tinggi dari harga yang sebenarnya plus pajak tersebut. Jadi konsumen sebaiknya membeli item yang berharga khusus saja.
2. Apabila sudah mendapat brosur tersebut, bergegaslah berbelanja item berharga khusus tersebut yang memang sedang dibutuhkan karena biasanya minimarket hanya men-display beberapa buah saja. Di hari-hari selanjutnya item tersebut “telah habis terjual” dan konsumen hanya bisa membaca tulisan “Maaf, stok lagi kosong”.
3. Sebelum mengambil item yang akan dibeli, periksalah apakah price tag, terutama bar code-nya  yang tertera di dalamnya sesuai dengan bar code item tersebut. Yang sering kali terjadi adalah, entah ini merupakan kesengajaan atau pun tidak, item yang lebih mahal harganya atau lebih besar ukurannya diletakkan di belakang price tag yang bukan harga sebenarnya (baca: ditukar posisinya) sehingga konsumen akan mendapat kesan bahwa item tersebut harganya jauh lebih murah dan mereka cenderung langsung mengambilnya dan tidak meneliti juga apakah harganya sesuai dengan price tag yang dipasang tadi ketika konsumen membayarnya di kasir.
4. Item yang berharga khusus seringkali tidak sesuai dengan harga tersebut ketika dicetak oleh mesin kasir. Seringlah mengeceknya pada saat membayar dikasir. Penulis pernah membeli suatu item yang memang sedang dibutuhkan. Karena berharga khusus, dan lumayan besar diskonnya, penulis lalu tertarik untuk membeli beberapa item berdiskon tersebut, juga beberapa item lainnya. Pada saat penulis membayarnya di kasir, kasir mengatakan karena saya membeli item berharga khusus tersebut, penulis mendapatkan beberapa bonus berupa beberapa item jenis lainnya. Ternyata setelah penulis meneliti notanya, penulis mendapati bahwa penulis tidak mendapat potongan harga sesuai yang tercantum di dalam price tag item tersebut, namun harganya normal dan jika bonus beberapa item tersebut dihitung harganya, harga total bonus tersebut lebih kurang sama dengan jumlah potongan harga yang seharusnya penulis dapatkan.
5. Jika ada tawaran penukaran kupon atau stamp yang didapatkan konsumen setelah berbelanja dengan nilai nominal tertentu, bergegaslah menukarnya dengan barang yang ditawarkan minimarket. Karena bisa jadi menjelang batas waktu yang telah ditentukan barang tersebut sudah habis dan stamp yang telah dikumpulkan menjadi sia-sia.
6. Apabila jumlah kembalian kita terutama yang mengharuskan minimarket membayarnya dengan uang receh, seringkali konsumen ditawarkan atau disarankan untuk menyumbangkannya untuk amal atau kegiatan peduli kemanusiaan. Jangan segan-segan untuk menolaknya kalau ragu apakah minimarket tersebut memang akan melaksanakan program tersebut atau tidak rela (baca: ikhlas) memberikannya, karena apabila konsumen membayar kurang barang belanjaanya dan kekurangannya hanya sejumlah uang receh, mereka selalu menolak atau tidak merelakan pembayaran kurang dari konsumennya.

            Itulah beberapa tips berbelanja di minimarket agar kita para konsumen aman berbelanja di sana dan tidak dirugikan. Sekali lagi ini hanyalah tips berdasarkan pengamatan dan pengalaman pribadi penulis yang barang kali berbeda dengan konsumen lainnya atau minimarket lainnya. Untuk para pemilik atau pengelola minimarket, jadikanlah hal ini sebagai evaluasi untuk peningkatan pelayanan dan kemanan berbelanja kepada konsumennya.



No comments:

Post a Comment