Kemudahan dan kenyamanan berbelanja adalah
salah satu pilihan atau alas an utama dari para konsumen untuk berbelanja di
minimarket. Hal inilah yang selalu menjadi bahan pertimbangan para pemilik atau
pengelola minimarket dalam memberikan layanan bagi konsumen mereka.
Berbagai bentuk layanan bagi konsumen
ditawarkan oleh mereka. Mulai dari penggunaan kartu anggota yang memberikan
berbagai macam fasilitas bagi pemiliknya (bahkan juga bagi anaknya melalui
kartu tambahan) sampai dengan pemberian
hadiah milyaran rupiah. Bahkan mereka juga menawarkan fasilitas pembayaran
berbagai tagihan dengan menggunakan kartu tersebut sehingga konsumen tidak
perlu antri untuk membayar tagihan tersebut. Konsumen juga tidak perlu datang
sendiri ke mini market tersebut karena mereka bisa menelpon minimarket untuk memesan
belanjaan sekaligus mengantarnya. Para konsumen dalam hal ini sangat
dimanjakan. Dari tahun ke tahun, jumlah konsumen minimarket menjadi semakin
meningkat seiring juga meningkatnya jumlah minimarket dan kian melebarnya
jangkauan mereka untuk menarik konsumen dari berbagai kalangan.
Pertanyaannya adalah apakah para konsumen
tersebut sudah “AMAN” dalam berbelanja di minimarket? Berikut ini adalah tips
pintar berbelanja di minimarket berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis.
1.
Biasanya minimarket menerbitkan brosur bagi para konsumennya yang isinya
tentang informasi produk baru, diskon khusus bagi item tertentu, undian
berhadiah, atau informasi menarik lainnya, dua kali dalam sebulan, yaitu pada
awal bulan dan pertengahan bulan. Sedapat mungkin milikilah brosur itu sebelum
berbelanja. Biasanya harga khusus atau diskon itu adalah harga yang “mendekati”
harga yang sebenarnya karena setiap item yang kita beli di minimarket konsumen
dikenakan pajak (PPN) sebesar 10%. Sedangkan item yang tidak berdiskon,
harganya jauh lebih tinggi dari harga yang sebenarnya plus pajak tersebut. Jadi
konsumen sebaiknya membeli item yang berharga khusus saja.
2.
Apabila sudah mendapat brosur tersebut, bergegaslah berbelanja item berharga
khusus tersebut yang memang sedang dibutuhkan karena biasanya minimarket hanya
men-display beberapa buah saja. Di hari-hari selanjutnya item tersebut “telah
habis terjual” dan konsumen hanya bisa membaca tulisan “Maaf, stok lagi
kosong”.
3.
Sebelum mengambil item yang akan dibeli, periksalah apakah price tag, terutama bar code-nya yang tertera di dalamnya sesuai dengan bar code item tersebut. Yang sering kali
terjadi adalah, entah ini merupakan kesengajaan atau pun tidak, item yang lebih
mahal harganya atau lebih besar ukurannya diletakkan di belakang price tag yang bukan harga sebenarnya (baca: ditukar posisinya) sehingga
konsumen akan mendapat kesan bahwa item tersebut harganya jauh lebih murah dan
mereka cenderung langsung mengambilnya dan tidak meneliti juga apakah harganya
sesuai dengan price tag yang dipasang
tadi ketika konsumen membayarnya di kasir.
4. Item
yang berharga khusus seringkali tidak sesuai dengan harga tersebut ketika
dicetak oleh mesin kasir. Seringlah mengeceknya pada saat membayar dikasir.
Penulis pernah membeli suatu item yang memang sedang dibutuhkan. Karena
berharga khusus, dan lumayan besar diskonnya, penulis lalu tertarik untuk
membeli beberapa item berdiskon tersebut, juga beberapa item lainnya. Pada saat
penulis membayarnya di kasir, kasir mengatakan karena saya membeli item
berharga khusus tersebut, penulis mendapatkan beberapa bonus berupa beberapa
item jenis lainnya. Ternyata setelah penulis meneliti notanya, penulis mendapati
bahwa penulis tidak mendapat potongan harga sesuai yang tercantum di dalam price tag item tersebut, namun harganya
normal dan jika bonus beberapa item tersebut dihitung harganya, harga total
bonus tersebut lebih kurang sama dengan jumlah potongan harga yang seharusnya
penulis dapatkan.
5. Jika
ada tawaran penukaran kupon atau stamp yang didapatkan konsumen setelah
berbelanja dengan nilai nominal tertentu, bergegaslah menukarnya dengan barang
yang ditawarkan minimarket. Karena bisa jadi menjelang batas waktu yang telah
ditentukan barang tersebut sudah habis dan stamp yang telah dikumpulkan menjadi
sia-sia.
6.
Apabila jumlah kembalian kita terutama yang mengharuskan minimarket membayarnya
dengan uang receh, seringkali konsumen ditawarkan atau disarankan untuk menyumbangkannya
untuk amal atau kegiatan peduli kemanusiaan. Jangan segan-segan untuk
menolaknya kalau ragu apakah minimarket tersebut memang akan melaksanakan
program tersebut atau tidak rela (baca: ikhlas) memberikannya, karena apabila
konsumen membayar kurang barang belanjaanya dan kekurangannya hanya sejumlah
uang receh, mereka selalu menolak atau tidak merelakan pembayaran kurang dari
konsumennya.
Itulah beberapa tips berbelanja di
minimarket agar kita para konsumen aman berbelanja di sana dan tidak dirugikan.
Sekali lagi ini hanyalah tips berdasarkan pengamatan dan pengalaman pribadi
penulis yang barang kali berbeda dengan konsumen lainnya atau minimarket
lainnya. Untuk para pemilik atau pengelola minimarket, jadikanlah hal ini
sebagai evaluasi untuk peningkatan pelayanan dan kemanan berbelanja kepada
konsumennya.
No comments:
Post a Comment