Hasil undian semifinal Liga Champion 2015
sudah diumumkan. Hasilnya adalah Bayern Munchen vs. Barcelona sedangkan Real Madrid
vs. Juventus.
Ada beberapa hal menarik tentang babak
semifinal. Juventus lolos ke babak semifinal untuk pertama kalinya sejak tahun
2003. Mereka harus bertemu sang juara bertahan Real Madrid yang diasuh oleh
Carlo Anchelotti yang juga pernah menangani Juventus selama hampir tigatahun
(1999-2001). Pertemuan mereka adalah reuni bagi pelatih kelahiran Italia
tersebut. Hal ini juga berlaku bagi Pep Guardiola, pelatih Bayern Munchen saat
ini yang juga pernah juga melatih Barcelona selama empat tahun. Lalu, jika
Barcelona dan Real Madrid lolos ke babak final, pertarungan klasik, El
Classico, akan menjadi pertarungan mati-matian mereka untuk menentukan siapa
yang pantas menjadi jawara Eropa tahun ini apalagi kedua kesebelasan ini sedang
memperebutkan posisi pertama secara ketat di Liga Spanyol saat ini. Barcelona yang saat ini menduduki posisi
pertama hanya memiliki selisih dua poin dengan Real Madrid yang menduduki
posisi kedua.
Dan berikut ini peta kekuatan keempat tim
yang lolos ke babak semifinal tersebut.
Untuk Leg I, Camp Nou, markas Barcelona akan
menjadi tuan rumah untuk menjamu tamunya, Bayern Munchen, pada tanggal 6 Mei
2015. Sedangkan untuk Leg II, Bayern Munchen giliran menjadi tuan rumah pada
tanggal 12 Mei 2015. Sedangkan pada tanggal 5 Mei 2015 Juventus berhadapan
dengan Real Madrid di hadapan publiknya sendiri dan Real Madrid akan menjadi
tuan rumah bagi Juventus pada tanggal 13
Mei nanti.
Banyak pecinta sepakbola yang mengunggulkan
Bayern Munchen yang sudah menjadi juara liga ini selama lima kali dan yang
terakhir diperolehnya pada tahun 2013 ketika berhasil mengalahkan rekan
senegaranya sekaligus rival terberatnya saai itu, Borussia Dortmund. Hal ini
dikarenakan Stadion Olimpiade Berlin akan menjadi tuan rumah babak grand final Liga Champion pada tanggal 6
Juni nanti, di samping kekuatan Bayern Munchen yang lainnya, misalnya
pelatihnya, Pep Guardiola, telah memenangkan 14 trofi kejuaraan, dua di antaranya adalah
juara Liga Champion melalui tim asuhannya, Barcelona pada tahun 2009 dan 2011. Pecinta
sepakbola sudah menyaksikan tangan dinginnya yang telah membesarkan Barcelona dengan
Puyol sebagai kaptennya dan dengan taktik “tiki taka”nya menjadi tim sepakbola
terkuat sepanjang sejarah sepakbola
dunia. Dan jika Bayern Munchen lolos ke babak final, hal ini bisa dipastikan
menjadi keuntungan bagi Bayern Munchen.
Lolosnya Bayern Munchen ke semifinal menunjukkan
kekuatan mereka yang luar biasa. Mereka yang pada awalnya kalah 1-3 dari
kesebelasan Porto pada leg I akhirnya dapat membalikkan keadaan dan meraih
kemenangan 6-1 pada leg II, meskipun mereka tampil bukan dengan kekuatan penuh
dikarenakan beberapa pemain utamanya yang masih cedera. Guardiola sebagai
arsitek Munchen pasti juga memiliki kontribusi atas kemenangan “setengah ajaib”
ini. Jika pada babak semifinal nanti Munchen akan menampilkan “full team”nya
ditambah dukungan publik sendiri akan menjadikan Munchen tim yang paling
disegani.
Kesebelasan yang diunggulkan kedua setelah
Bayern Munchen adalah Barcelona. Mengapa
Barcelona? Ini bukan tanpa alasan. Kekuatan Trio Barca, Messi, Neymar, dan
Suarez sangat ditakuti lawan-lawannya saat ini. Total 95 goal telah dicetak
oleh trio ini, Messi dengan 46 gol, Neymar dengan 30 goal, dan Suarez dengan 19
gol. Ini belum termasuk assist trio
ini yang telah menjadikan Barcelona berada di puncak klasemen La Liga musim
ini. Hampir di semua lini Barcelona ditempati pemain yang tangguh. Mereka juga
sangat berpotensi mencatatkan nama mereka sebagai pencetak gol. Pecinta sepak
bola sudah melihat bagaimana pemain belakang Mathieu yang dapat mencetak skor
dan tanpa dikawal seorang pemain Real Madrid pun. Belum lagi dukungan pemain
lainnya, seperti Sergio Busquets, Pedro Rodriguez, Jordi Alba, dan Gerard
Pique.
Unggulan ketiga adalah Real Madrid. Trio
mereka, yaitu Christiano Ronaldo, Karim Benzema, dan Gareth Bale masih belum
seproduktif Trio Barca. Hal ini bisa dilihat dari performa mereka selama ajang
Piala La Liga dan Liga Champion. Serangan mereka seringkali “terbaca” oleh
lawan-lawan mereka. Pada babak perempat final lalu, mereka menang aggregate
tipis 1-0 melawan rival sekota mereka, Atletico Madrid. Itu pun diperoleh
dengan dikeluarkannya pemain Atletico, Turan, oleh wasit karena “ulah” Sergio
Ramos, pemain belakang Los Blancos yang merangkap menjadi kapten. Bermain
dengan 10 pemain di hadapan publik Real Madrid tentu menjadi beban mental bagi para
pemain Atletico.
Kesebelasan yang paling tidak diunggulkan
adalah Juventus. Banyak orang meragukan kemampuan satu-satunya kesebelasan
Italia yang lolos ke semifinal liga ini. Menjadi jawara di Liga Italia bukan
berarti bisa menjadi jawara di liga para jawara di benua Eropa ini. Meskipun mereka
bisa mengalahkan Borussia Dortmund untuk lolos ke perempat final, namun yang
tengah dihadapi mereka adalah kesebelasan mereka yang memang sedang terpuruk di
Liga Jerman. Apalagi saat ini mereka masih juga mengandalkan dua pemain veteran
yang masih memperkuat tim mereka, yaitu Buffon, penjaga gawang dan Pirlo yang
terkenal dengan tendangan bebasnya yang mematikan. Namun bukan berarti peran para
pemain, seperti Carlos Tevez, Claudio Marchisio, Morata, Pogba dan Vidal tidak
penting. Peran mereka sangat penting dalam membawa Juventus ke posisi puncak
dan menjadi scudetto di Liga Italia,
termasuk juga peran pelatihnya Massimiliano Allegri.
Bagaimana
hasil akhirnya nanti dan siapa yang berhasil menjadi kekesebelasan terkuat di
Eropa tahun ini, kita lihat saja nanti. Salam Olahraga!
Sering kalah dalam bermain sabung ayam ataupun game lainya?
ReplyDeleteJangan khwatir kawan mari join bersama kami di BOLAVITA
Dijamin HOKI
Info Lebih lanjut
WA:0812 2222 995