Menyaksikan pertandingan sepakbola apalagi
dalam babak semifinal dan final adalah hal yang sangat menarik bagi para
pecinta sepakbola, termasuk pada laga semifinal Liga Champion Leg I yang baru
saja berlangsung. Mengapa review kali ini menominasikan bahwa dua kesebelasan
yang akan lolos ke babak final adalah Juventus dan Barcelona? Berikut ini
analisisnya.
Pada babak semifinal Leg I antara Juventus vs
Real Madrid, kedua tim saling menyerang dan tempo pertandingan tinggi. Namun
semakin lama semakin terlihat bahwa Juventus yang didukung supporter mereka mengungguli kesebelasan tamu
mereka itu. Berkali-kali Iker Casillas berjibaku melakukan penyelamatan dari
serangan Carlos Teves, Alvaro Morata, dan Alturo Fidal. Pada menit ke-8 Morata
berhasil menjebol gawang Real Madrid setelah menerima umpan matang dari Teves.
Ancelloti nampak terpaku melihat Casillas memungut bola dari gawangnya pada
menit-menit awal Babak I. Marcello, pemain belakang yang berambut kribo nampak juga
terpana karena mengira Morata berada di posisi off side.Tragisnya gol itu
diciptakan Morata,yang pernah memperkuat Real Madrid pada saat Real Madrid
diarsiteki oleh Jose Mourinho sebelum ‘dibuang” ke Juventus.Dan
serangan-serangan itu emakin meningkat intensitasnya sampai Teves dijatuhkan
oleh Carbajal di kotak terlarang. Hadiah penalty
dimanfaatkan dengan baik oleh Teves menjadikan Juventus unggul 2-1 atas klub
yang masih menduduki runner up di
Liga Spanyol. Sedangkan Juventus baru saja meraih gelar scudetto setelah mengalahkan Sampdoria 1-0. Gol itu merupakan gol
yang ke-50 bagi Teves selama dia memperkuat klub yang bermarkas di kota Turin,
Italia.
Di lain pihak, serangan-serangan awal dari
Real Madrid yang dimotori oleh James Rodriguez, Ronaldo dan Gareth Bale juga
nampak tajam. Hal ini terbukti dengan dijebolnya gawang Juventus oleh Ronaldo
setelah menerima umpan dari Rodriguez. Namun menurun menjelang babak I
berakhir, ketajaman serangan El-Real
menurun. Juga kekompakan antar pemainnya. Gareth Bale nampak acuh dan tidak
berusaha menjemput bola yang dibawa Rodriguez ketika mendekati gawang Juventus.
Salah pengertian antar pemain juga sering terjadi. Defense Real juga terlihat
sangat longgar. Hal ini terlihat beberapa kali pemain Bianconeri melenggang
bebas ke kotak pinalti tanpa mendapat kawalan yang ketat oleh Pepe dkk. Aura
kekalahan Los Blancos sebenarnya
sudah bisa ditangkap menjelang babak I berakhir.
Ancelotti diharapkan akan mengubah
strateginya di Babak II tapi tidak dilakukannya dengan tepat. Mengganti Isco
dan Bale tidak banyak membantu mengubah pola serangan. Dalam keadaan seperti
ini, biasanya, El-Real “pasrah” dan tidak segera bangkit. Barangkali pecinta
sepakbola masih ingat bagaimana Real setelah ketinggalan 0-2 dari Atletico
Madrid kala itu. Dan juga ketika El Classico digelar beberapa waktu lalu dengan
kekalahan Real Madrid.
Jika nanti di Leg II strategi 4-4-2 yang
diterapkan Ancelotti juga materi pemainnya tidak banyak berubah, bukan tidak
mungkin Juventuslah yang nanti akan lolos ke babak final. Strategi 3-5-2 yang
diterapkan Massimilliano Allegri terbukti efektif menghadang Ronaldo, dan Bale
yang pada saat itu bermain buruk. Javier “Chicharito” Hernandez sudah
“terlambat” menggantikan peran Bale. Apalagi Toni Kroos juga tidak produktif
dalam memberi umpan kepada dua pemain depan El Real itu. Semangat Juve untuk
melaju ke final setelah babak final terakhir mereka tahun 2003 terus berkobar
sampai wasit Martin Atkinson meniup peluit tanda pertandingan Leg I ini
berakhir.
Yang perlu dilakukan oleh Ancelloti pada Leg
II nanti adalah memperkuat barisan pertahanannya dengan menarik Sergio Ramos
agak ke belakang bersama Pepe, Marcelo, dan Varane, karena bisa dipastikan
Teves dkk akan banyak melakukan serangan. Carbajal sebaiknya tidak dimainkan
sejak awal karena kesalahannya membuat Juve dihadiahi pinalti, apalagi dia juga
sudah mendapat kartu kuning pada leg pertama. Di samping itu dia sering
terlihat idak beraada di posis dimana dia seharusnya pada saat diperlukan. Unggul
1 poin bagi Juventus masih belum “aman” untuk meraih tiket ke babak final. Dan
untuk mengejar ketertinggalannya, Ancelotti harus menambah motor serangannya,
misalnya dengan memasukkan Chicharito dan Isco sejak menit awal jika Benzema
dan Modric tidakbisa dimainkan. Salah satu kealahan Ancelotti adalah mengganti
Isco yang saat itu sudah melakukan tugasnya dengan baik.
Jika Allegri ingin mempertahankan
keunggulannya atas tuan rumah pada Leg II nanti perlu menambah barisan
pertahanannya. Defender, Barzagli dimainkan sebagai starter, demikian halnya dengan penyerang mereka LLorente atau
Pereyra. Peran Marchisio dan Evra bisa diperluas lagi agar bisa membantu lini
depan di samping peran Vidal yang selama ini rajin mengumpani Teves atau
Morata. Dibandingkan dengan dimainkannya Pirlo dalam starting line-up.
Play Betway at Gold Casino
ReplyDeletePlay Betway at Gold Casino with an INSTANT MEMBER Welcome Bonus up betway to €200 + 100 Free Spins + 400 Spins. gioco digitale ⭐ ラッキーニッキー Join now!